Perpustakaan Fakultas Teknik

Universitas Mataram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Tugas Akhir Mesin

STUDI PENGOLAHAN SINYAL GEOMAGNETIK SEBAGAI PRECURSOR GEMPA BUMI DENGAN METODE DIFFERENSIASI DAN MOVING AVERAGE DI REGIONAL LOMBOK

Puji Hidayati Sari - Nama Orang;

Lombok dan sekitarnya memiliki potensi gempa yang terbilang cukup besar, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap sinyal geomagnetik berdasarkan data intensitas total (F) dari observatorium Kupang (KPG), Kakadu (KDU), Guangzho (GZH) dengan prosedur differensiasi dan moving average untuk menentukan anomali yang dapat dijadikan precursor pada 32 kejadian gempa yang terjadi tahun 2010-2011. Berdasarkan analisa yang dilakukan tahun 2010 pada hasil differensiasi, terlihat anomali dengan range amplitudo 1.1-3.69 (nT ternormalisasi [Masci, 2009]) sekitar 1-21 hari sebelum gempa, dan fluktuasi yang melebihi 0.5 (nT ternormalisasi [Masci, 2009]) terlihat sejak 17-80 hari sebelum gempa. Tahun 2011 untuk gempa sedang terdapat dua gempa yang dapat memperlihatkan adanya anomali 2.38-4.88 (nT ternormalisasi [Masci, 2009]) pada 2-13 hari sebelum gempa, sedangkan gempa merusak, kecil, dan luar regional Lombok tidak memperlihatkan adanya anomali, dikarenakan banyaknya kekosongan data pada observatorium KPG dan GZH. Adapun prosedur moving average 3, 5 dan 7 hari atas sinyal diferensiasi baik tahun 2010 dan 2011 tidak dapat memperlihatkan anomali yang dapat dijadikan sebagai precursor. Hal ini dikarenakan moving average merupakan sejenis Low Pass Filter, sehingga anomali-anomali yang magnitudonya tinggi tidak dapat terlihat lagi. Pengolahan data 24 jam lebih berfluktuasi jika dibandingkan dengan data 6 jam. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh gempa yang terjadi tidak dalam range pukul 00:00-06:00 LT, sehingga precursor labih banyak terlihat pada pengolahan data 24 jam. Posisi episentum gempa juga dapat mempengaruhi persentase keberhasilan metode differensiasi, dimana gempa merusak yang berada di lempeng Sunda-Banda persentase keberhasilannya mencapai 66%, sehingga termasuk dalam kejadian yang dapat diprediksikan.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
004.66.puj.s
Penerbit
Universitas Mataram : Fakultas Teknik Unram., 2015
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
004.66
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Edisi 1 Jilid 1
Subjek
SINYAL GEOMAGNETIK
geomagnetic
gempa bumi
precursor
diferensiasi
moving average
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Puji Hidayati Sari
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • STUDI PENGOLAHAN SINYAL GEOMAGNETIK SEBAGAI PRECURSOR GEMPA BUMI DENGAN METODE DIFFERENSIASI DAN MOVING AVERAGE DI REGIONAL LOMBOK
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Fakultas Teknik
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Ruang Baca Fakultas Teknik

Kami menyedian Buku ajar ilmu teknik dan Tugas Akhir mahaiswa Fakultas Teknik Universitas Mataram

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik