Tugas Akhir Sipil
KINERJA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) MENGGUNAKAN ASPAL TUA DENGAN BAHAN PEREMAJA RESIN EPOXY
Melihat peningkatan mobilitas penduduk yang sangat tinggi diperlukan peningkatan kualitas pembangunan prasarana transportasi jalan yang efisien dan efektif. Umumnya penanganan kerusakan perkerasan dilakukan dengan memberi lapis tambahan. Salah satu penyebab penurunan kekuatan campuran pada perkerasan lentur adalah proses penuaan dan untuk mengurangi tingkat penuaan digunakan peremajaan.
Proporsi penambahan bahan peremaja terdiri dari 0,3%, 0,5%, 0,7% dan 0,9%. Pengujian yang dilakukan pada campuran beraspal menggunakan aspal penetrasi 60/70, aspal yang dioven selama 120 jam atau ± 5 hari pada suhu 85C di laboratorium dan bahan peremaja resin epoxy meliputi pemeriksaan sifat fisik aspal, bahan peremaja, volumetrik dan pemeriksaan mekanis campuran aspal dengan pengujian marshall standar dan marshall immersion yang bertujuan mengetahui nilai stabilitas, kelelehan (flow) dan marshall quotient.
Hasil pengujian sifat fisik aspal tua dengan variasi penambahan kadar peremaja resin epoxy sebesar 0,3%, 0,5%, 0,7% dan 0,9% dapat memperbaiki sifat fisik aspal tersebut dan memenuhi spesifikasi. Diperoleh KAO sebesar 5,75%. Penambahan resin epoxy sebesar 0,9% menghasilkan campuran AC-WC dengan diperoleh nilai VMA, VIM dan VFB, stabilitas, flow dan marshall quotient berturut-turut sebesar 15,946%, 3,524% dan 77,937 %, 1823,993 kg, 3,90 mm dan 467,397 kg/mm dan nilai IKS sebesar 92,817% yang artinya dapat digunakan dalam membuat campuran AC-WC karena memenuhi persyaratan IKS sebesar 90% dan merupakan nilai IKS yang paling baik dari rentang 0,3% sampai dengan 0,9%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain