Perpustakaan Fakultas Teknik

Universitas Mataram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Text

ANALISIS PERBANDINGAN KURVA INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF) KOTA BIMA MENGGUNAKAN DATA HUJAN TERUKUR DAN DATA HUJAN DARI SATELIT JAPAN AEROSPACE EXPLORATION AGENCY (JAXA)

Agil Farhan - Nama Orang;

Kota Bima merupakan wilayah yang sering dilanda banjir bandang yang disebabkan oleh curah
hujan yang tinggi, banjir kiriman dari hulu dan sistem drainase yang kurang baik. Bencana banjir ini juga
banyak menimbulkan kerugian infrastruktur dan persawahan warga. Untuk mengatasi permasalahan ini,
perlu dilakukan suatu tindakan salah satunya dengan merancang pembangunan sistem drainase yang baik
dan benar melalui analisis IDF, yang dapat digunakan untuk menghitung banjir rencana dalam
perencanaan bangunan hidrolik dengan menggunakan metode yang tepat.
Data curah hujan yang digunakan ialah data curah hujan Terukur jam-jaman dan data hujan satelit
JAXA jam-jaman. Metode yang digunakan pada analisis ini menggunakan metode Sherman untuk data
hujan jam-jaman dan metode Mononobe untuk data hujan hariannya, dimana untuk menyamakan durasi
pada kedua metode tersebut digunakan rumus ekstrapolasi data hujan untuk mendapatkan intensitas curah
hujan jangka pendek dengan durasi kurang dari 1 jam.
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai persamaan lengkung IDF pada metode Sherman untuk
data hujan Terukur dan data hujan satelit JAXA. Seperti pada data hujan Terukur dengan kala ulang 2
tahun sebesar I2 = 52.20/t1.66 dan data hujan satelit JAXA dengan kala ulang 2 tahun sebesar I2 =
28.064/t1.38. Pada metode Mononobe juga didapatkan persamaan seperti pada data hujan terukur dengan
kala ulang 2 tahun sebesar y2 = 27.86 x -0.67. Kurva IDF dapat diketahui keakuratan datanya dengan
perbandingan intensitas metode Sherman terhadap metode Mononobe dengan rumus Relatif Error, untuk
hasil data hujan Terukur ini tidak akurat atau Under Estimated dengan nilai keakuratan rata-rata -0.75 %
dan selisih rata-rata 9.19 %. Sedangkan untuk akurasi data hujan satelit JAXA terhadap data hujan Terukur
menggunakan metode Sherman mendapatkan hasil yang akurat atau Estimated dengan rata-rata akurasi
0.06 % dan selisih rata-rata sebesar 3.88 %.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
621.384 13.Agi.a
Penerbit
: .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
621.384 13
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Edisi 1 Jilid 1
Subjek
INTENSITAS DURASI FREKUENSI
Kurva IDF, Curah Hujan
Hujan Terukur, Hujan Satelit.
Info Detail Spesifik
INTENSITAS DURASI FREKUENSI
Pernyataan Tanggungjawab
Agil Farhan
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Fakultas Teknik
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Ruang Baca Fakultas Teknik

Kami menyedian Buku ajar ilmu teknik dan Tugas Akhir mahaiswa Fakultas Teknik Universitas Mataram

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik